PENGEMBANGAN KREATIVITAS GURU DALAM
MENGAJAR
RIKA PURNAMASARI
(1502202)
Rikapurnamasari@student.upi.edu
Guru merupakan komponen penting dalam
pendidikan, khusunya dalam proses belajar mengajar diranah pendidikan formal.
Selain kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, guru hendaknya mempunyai
kreativitas dalam menghadapi situasi maupun proses dalam belajar mengajar. Kreativitas
merupakan kemampuan dimiliki oleh
manusia, yang diekspresikan melalui hasil karya/ide yang inovatif dalam
berinteraksi dengan lingkunganya. Penulisan artikel ini menggunakan penelitian
literature riview dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil
penelitian yang tertulis dalam jurnal penelitian. Hasil analisis artikel menunjukan
kreativitas guru dalam mengajar
berkorelasi dengan kreativitas siswa.
KATA KUNCI : Kreativitas, Kreatif,
Mengajar.
PENDAHULUAN
Belajar
mengajar merupakan interaksi antara pembelajar dengan guru yang merupakan simultan.
Guru merupakan sentral dalam proses belajar mengajar disekolah, walaupun dewasa
ini peran guru sudah terbantu dengan adanya teknologi maupun media yang memudahkan
kegiatan belajar mengajar. Tetap peran guru masih menjadi fokus utama dalam
proses belajar mengajar. Guru harus mampu memberi pengetahuan, mengarahkan,
maupun membimbing siswa ditengah gempuran arus globalisasi yang tidak bisa
dibendung lagi. Kemajuan teknologi di Indonesia tentunya menjadi tantangan
tersendiri bagi para pendidik. Guru tidak boleh pasif dalam dan cemas dengan teknologi
yang dianggap mengancam masa depan siswa, tetapi guru harus mampu mengarahkan, menginformasikan
dan membimbing siswa dalam mempergunakan teknologi sebaik mungkin dalam proses
belajar mengajar.
Seorang
guru kreatif sangat dibutuhkan dewasa ini. Tidak hanya kompetensi yang ini
dalam rangka mencapai mutu pendidikan yang handal. kreativitas adalah kemampuan
memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan
memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru
untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab
Imam Musbikin (2006 : 6). Seorang guru kreatif tidak hanya mempuyai
kemampuan dan kompetensi yang dibakukan oleh pemerintah, tetapi juga harus senantiasa terampil dan luwes dalam
mengahadapi situasi dan
kondisi dimana pemebalajaran itu berlangsung.
RUANG
LINGKUP
1. Definisi
Kreativitas
2. Ciri-ciri
Kreativitas
3. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kreatifitas
4. Upaya
Pengembangan Kreativitas Guru dalam Mengajar
KAJIAN TEORITIK
1.
Definisi
Kreativitas
Kreativitas
merupakan suatu kemampuan yang dimiiki manusia. Menurut Semiawan (2009: 44)
kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru.
Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu
konsep baru.
Sedangkan
menurut Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu
kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk
memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah,
atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur
yang sudah ada sebelumnya.
Dengan kata lain kreativitas merupakan suatu
kegiatan mencetuskan ide maupun karya nyata yang inovatif dari hasil pemikiran
dan imajinasinya dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Didalam kretaivitas, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, baik menurut prosenya, maupun hasilnya. Menurut Roger (Munandar: 1995) Kriteria dalam produk
harus nyata, baru, dan hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi dengan
lingkunganya. Sedangkan menurut prosesnya Torance ( Munandar :1995) kreativitas
meyerupai metode ilmiah: yaitu :
1. Sensing
difficulties, problems, gaps in information, missing elements, something asked,
making guesses and formulating hypotheses, something asked
2. Making
guesses and formulating hypotheses about these defiencies
3. Evaluating
and testing these guesses and hypotheses
4. Possibly
revising and retesting them, and finaly
5. Comunicating
the result.
Makna kreativitas memang tidak bisa
didefinisikan secara saklek, ada banyak sekali pengertian tentang kreativitas.
Menurut Sternberg (1988), kreativitas merupakan titik
pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya
kognitif, dan kepribadian/motivasi. Jika ditarik benang merahnya dari
pengertian-pengertian diatas Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang
orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif
(berbeda/lebih baik)”.
2.
Ciri-ciri
Kreativitas
Menurut
Semiawan (2009: 136) ciri-ciri kreativitas adalah:
a. Berani mengambil resiko
b. Memainkan peran yang positif
berfikir kreatif
c. Merumuskan dan mendefinisikan
masalah
d. Tumbuh kembang mengatasi masalah
e. Toleransi terhadap masalah ganda
(ambiguity)
f. Menghargai sesame dan lingkungan
sekitar
Menurut
Utami Munandar (2009: 10) ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua
yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non-kognitif (non-aptitude). Ciri
kognitif (aptitude) dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas,
kelancaran dan elaboratif. Sedangkan ciri nonkognitif dari kreativitas meliputi
motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif. Kreativitas baik itu yang meliputi
ciri kognitif maupun non- kognitif merupakan salah satu potensi yang penting
untuk dipupuk dan dikembangkan.
Orang yang
kreatif cenderung luwes dalam mengahadapi situasi. Berbagai pendekatan ia
lakukan dari pendekatan satu dengan pendekatan lain. Orang kreatif juga
biasanya mempermasalahkan kewenangan. Sering sekali dia menindaklanjuti sesuatu
dengan fleksibel. Kreatifitas menurut Bob (2011) terkadang
tidak terbatas dengan sistem dan melawan kebijakan. Artinya kreatifitas
kadangkala tidak mematuhi peraturan. Akan tetapi menjelajahi lingkungan dirinya
melalui gagasan dan karya-karyanya yang baru untuk menghasilkan sesuatu yang
baru denga tujuan yang baik.
Sedangkan menurut David Cambel dalam Bambang Sarjono (2010: 9) ciri-ciri kreativitas adalah sebagai berikut.
Sedangkan menurut David Cambel dalam Bambang Sarjono (2010: 9) ciri-ciri kreativitas adalah sebagai berikut.
- Kelincahan mental berpikir dari segala arah dan kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata dan khususnya melihat hubungan- hubungan yang tak bisa antara ide-ide, gagasan-gagasan, dan sebagainya. Berpikir ke segala arah (convergen thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi, dan mengumpulkan fakta yang penting serta memgarahkan fakta itu pada masalah atau perkara yang dihadapi.
- Kelincahan mental berpikir ke segala arah (divergen thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan menyebar ke segala arah.
- Fleksibel konseptual (conseptual fleksibility) adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara pandang, pendekatan, kerja yang tidak selesai.
- Orisinilitas (originality) adalah kemampuan untuk memunculkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tidak selalu baik) yang jarang bahkan “mengejutkan”.
- Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan dari pada kemudahan, memilih tantangan daripada keamanan, cenderung pada tali- temalinya (complexity) dari yang sederhana (simplixity).
- Latar belakang yang merangsang. Orang –orang kreatif biasanya sudah lama hidup dalam lingkungan orang-orang yang dapat menjadi contoh dalam bidang tulis-menulis, seni, studi, penelitian, dan pengembangan ilmu serta penerapannya, dan dalam suasana ingin belajar, ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-bidang yang digumuli.
- Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skill).
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kreativitas
Hurlock (1993), mengatakan ada enam
faktor yang menyebabkan munculnya variasi kreativitas yang dimiliki individu,
yaitu:
1. Jenis kelamin
Anak
laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan,
terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini
disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan.
Anak laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk
lebih mengambil resiko dan didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih
menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.
2. Status sosioekonomi
Anak dari
kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak
kelompok yang lebih rendah. Lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih
tinggi memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas.
3. Urutan kelahiran
Anak dari
berbgai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda.
Perbedaan ini lebih menekankan pada lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir
ditengah, belakang dan anak tunggal mungkin memiliki kreativitas yang tinggi
dari pada anak pertama. Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk
menyesuaikan diri dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih mendorong anak
untuk menjadi anak yang penurut daripada pencipta.
4. Ukuran keluarga
Anak dari
keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung lebih kreatif daripada anak
dari keluarga besar. Dalam keluarga besar cara mendidik anak yang otoriter dan
kondisi sosiekonomi kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan
menghalangi perkembangan kreativitas.
5. Lingkungan
Anak dari lingkungan kota cenderung
lebih kreatif dari anak lingkungan pedesaan.
6.Intelegensi
Setiap anak yang lebih pandai
menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak yang kurang pandai.
Mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana sosial dan
mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.
PEMBAHASAN
UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS GURU
DALAM MENGAJAR
Belajar mengajar merupakan interaksi dua arah antara
guru dan peserta didik. Kegiatan ini,
memang berpusat kepada guru sebagai tombak keberhasilan pendidikan formal.
Menurut UU Sisdiknas (UU. No 20 tahun 2003) bahwa “pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam hal ini jelas
terlihat salah satu point yang harus dikembangkan oleh guru adalah peserta
didik yang kreatif. Dalam kaitanya dengan mengembangkan peserta didik yang
cakap dan kreatif, seorang guru harus memahami dan merenungkan betul arti
kreatif itu sendiri. Mulai dari mereflesikan diri agar menjadi manusia yang
kreatif, mengembangkan metode yang kreatif yang memupuk kreativitas peserta
didik dalam proses belajar mengajra , maupun menganalisis penelitian tentang
kreativitas guna mencetuskan suatu ide baru dalam proses belajar mengajar .
Selaras dengan penelitian Mulyati (2011) yang
menyatakan pentingnya pengembangan kreativitas, karena melaui pemahaman
kreativitas yang kuat akan menjadi fondasi bagi guru untuk memudahkan pemilihan
content yang sesuai, perencanaan pembelajaran, metode yang sesuai dengan
situasi dan kondisi proses pembelajaran.
Berangkat dari beberapa pendapat dan penelitian
diatas, hendaknya ada beberapa pengembangan kreativitas yang harus dimiliki
guru dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Berikut adalah beberapa upaya
pengembangan kreativitas guru beserta penjabaranya.
1. Kreatif
dalam membaca dan menulis
Keterampilan utama yang
harus dimiliki guru yakni membaca dan menulis., oleh sebab itu kreativitas
sangat dibutuhkan dalam hal ini. Seyogyanga guru harus membaca dari dua sisi.
Guru harus kreatif dalam membaca fenomena yang ada baik yang nampak dikelas, maupun
membaca isu yang tersaji dalam penelitian-penelitian. Dari hal tersebut guru
hendaknya harus mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan keadaan
dilapangan yang dirumuskan dengan perumusan masalah dan pemecahanya. Hal ini
akan lebih baik jika dilakukan dengan kegiatan mencurahkan ide dan gagasanya
dalam suatu karya. Misalnya Penelitian tindakan kelas. Menurut penelitian
Delaveri (2014) penelitian tindakan merupakan saran pengembangan keterampilan
pada guru yang dibutuhkan dalam transformatif keprofesionalan guru. Dengan
demikian kreatif dalam membaca dan menulis sangat dibutuhkan upaya menumbuh kembangkan
kreatifitas guru dalam memecahkan masalah disekolah.
1. Kreatif
dalam memilih metode dan mengelola kelas
Komponen dalam belajar
mengajar salah satunya adalah metode pembelajaran. Guru harus mampu memilih
metode pelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi dalam lingkungan
belajarnya. Memilih metode yang inovatif bisa menjadi solusi bagi guru untuk
mengembangkan potensi peserta didik. Guru kreatif bisa menggabungkan metode
pembejaran deengan metode pembelajaran yang lain dengan menyesuaikan dengan
penataan kelas. Penelitian Muqodas
(2015) menggungkapkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara
model pembelajaran dengan pengembangan kreativitas siswa. Guru yang kreatif
dalam memilih metode pengajaran dan mengelola kelas dengan inovatif akan mempuk
jiwa kreativitas siswa. Artinya, guru mempunyai jiwa kreatif akan menjadikan peserta didiknyapun mempunyai kreativitas yang
tinggi.hal ini menujukan adanya korelasi antara kreativitas guru dengan
kreatifitas siswa.
2. Kreatif
dalam memilih bahan ajar
Bahan ajar merupakan asupan penting
upaya pemahaman pengetahuan peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan
metode kreatif dan inovatif harus mempunyai bahan ajar yang menarik juga. Dalam
penelitian Sunaryo (2009) ada beberapa
pendekatan yang harus dilakukan dalam proses perencanaan pendidikan yakni
pendidikan keterampilan yang menjadi bekal dalam menghadapi persaingan,
Pendidikan akademik yang ditujukan untuk menguasai ilmu pengetahuan, cerdas dan
cendikia. Pendidikan umum untuk menghasilkan manusia yang menujunjung tinggi
nilai-nilai moralitas, dan akhlak mulia.
Hal tersebut akan memungkian peyusunan
bahan ajar yang sesuai dengan situsinya. Contohnya denagn penyusunan bahan ajar
kontekstual seperti dalam penelitian Zuriah, dkk (2016) yang mengusun bahan
ajar berbasis kearifan potensi lokal, baik dalam menyiapkan RPP dan silabus maupun
dalam handout/ bahan ajar.
KESIMPULAN
Kreativitas merupakan kreativitas merupakan suatu
kegiatan mencetuskan ide maupun karya nyata yang inovatif dari hasil pemikiran
dan imajinasinya dalam berinteraksi dengan lingkunganya, kreativitas berasal
dari berhubungan dengan intelegensi dan sisi kognitif manusia . Maka dari itu pengembangan
kreativitas guru dalam belajar mengajar tentunya harus dilakukan dengan cara
kreatif dalam membaca dan menulis, kreatif dalam memilihi metode dan
pengelolaan kelas, kreatif dalam memilih bahan ajar yang sesuai dengan
kebutuhan guna untuk. Hasil analisis menyatakan adanya hubungan antara Guru
yang kreatif dengan peserta didik yang kreatif.
IMPLIKASI
Kreativitas merupakan salah satu unsur yang ada
dalam psikilogis individu. Guru harus mampu mempunyai kreativitas yang tinggi
dalam menghadapi situasi dan kondisi dalam belajar mengajar. Daya kretivitas,
keterampilan, kompetensi guru mencerminkan kondisi psikologis guru yang sehat
dan mampu mengahadapi arus globalisasi pada dewasa ini guna menyiapkan generasi
penerus bangsa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Sunaryo. (2009). Meningkatan Kemampuan dan Kreativitas Guru dalam roses Kegiatan Belajar
Mengajar di Kelas. Mimbar Pendidikan No.2/XXVIII/2009.
Muqodas,
Idat. (2015). Mengembangkan Kreativitas
Siswa Sekolah Dasar. Metodik Didaktik Vol. 9, No. 2, Januari 2015.
Hine,
Delavery. (2014). The importance of action research in
teacher education programs : Three testimonies.
University of Notre Dame Australia
ResearchOnline@ND 2014.
Jeffrey,
Bob (2006). Creative teaching and
learning: towards a common discourse and practice. Cambridge Journal of
Education, 36(3) pp. 399–414.
Hurlock, E. B. (1993). Perkembangan
Anak Jilid 2. Terjemahan oleh Thandrasa. Jakarta: PT. Erlangga.
Munandar, S.C.U.
(2009). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Munandar, S.C.U. (1995).
Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta
Mulyati,
YS. (2011).Pengembangan Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan.Jurnal Inovasi Pendidikan. Vol
12, No 1 (2011).
Semiawan,
CR. (2009). Memupuk Bakat dan
Kreativitas Siswa Sekolah Menegah. Jakarta: Gramedia.
Zuriah,
dkk. (2016). IBM Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar Kreatif Inovatif Bebasis
Potensi Lokal. Volume 13 Mei Jurnal Dedikasi, ISSN 1693-3214.
Glosarium
Kreatifitas : Kemampuan untuk mencipta; daya cipta.
Kreatif : Memiliki daya cipta; memiliki
kemampuan untuk menciptakan.
Kognitif :
Salah satu aspek perkembangan manusia berhubungan dengan atau melibatkan
kognisi; berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris.
Emosi :
Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan,
keharuan, kecintaan, keberanian yang
bersifat subjektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar